Cerpen: Belajar Menulis

Waktu menunjukkan pukul 22.07. Usai kulirik jam di gawai, kualihkan pandangan ke jam dinding. Hmm … beda lima menit, sudah hampir larut. Semua sudah tidur sekitar 40 menit lalu. Suasana hening, hujan baru usai dan udara terasa sejuk. Mata ini sudah mengajak tidur, tapi coba kulawan. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kemauan harus dijalankan, tidak ditunda.

            Laptop kunyalakan, sambil menyeduh sedikit kopi yang masih hangat, aku mulai berpikir apa yang harus di kerjakan. Pikiran bermacam dan berputar. Ya.. semoga bisa, masa’ gak bisa sih? kataku dalam hati. Menit pun berlalu, laptop siap dan kubuka aplikasi untuk mengetik. Terpaan dalam pikiran, dulu orang-orang menulis di atas kertas menggunakan pulpen atau pensil. Sekarang jaman canggih, lebih tepat pikirku orang-orang mengetik tulisan bukan menulis.  Atau kalau malas mengetik, orang-orang sudah dapat menggunakan aplikasi ‘speak to write’. Jadi tidak ada alasan untuk tidak dapat menuangkan pikiran kedalam tulisan. Aku tersenyum sendiri.

            Teng.. teng.. teng… Terdengar tiang listrik dipukul tiga kali.  Tanda bapak petugas keamanan mulai melaksanakan tugas rondanya. Sedikit tersentak, aku pun mulai menatap layar laptop. Jemari pun sudah siap mengetik, lalu aku terdiam sejenak menunggu otak pikiranku selaras dengan hati dan jemariku. Pikiran masih berputar-putar untuk menentukan langkah awal ketikan. Sambil menghela nafas serta meregangkan pinggang, ku pastikan pikiran sudah menyatu bersama hati dan jemari. Aku optimis dapat mengetik tulisan dan semangat untuk memulai kalimat yang sudah dalam benakku.

Pukul 22.17. Malam semakin larut, suasana di luar benar sepi. Di ruang tengah hanya aku dan laptop yang masih setia menemaniku, menungguku untuk memulai.

Tik tak tik tak tik tak tik tak tik tak. Jemariku mulai mengetik kalimat, lancer dan agak cepat. Belum selewat dua baris jemari ku terhenti sejenak, diujung tanda tanya ada huruf n.

“Terima kasih untuk kamu yang sudah membaca ketikan cerita pendekku ini. Jadi, aku bisa menulis kan?”

Oleh: Sakap Na70

(Visited 1 times, 1 visits today)